Kamis, 03 Desember 2020

Monolog - Menempatkan Diri

MENEMPATKAN DIRI
Oleh: M3

Mungkin terkesan memilah-milih. Akan tetapi, hakikatnya hidup adalah pilihan. Semua tentang bagaimana kita berperspektif. Di mana stimulus (rangsangan) yang diserap oleh panca indra, diproses melalui pikiran, lalu menghasilkan respon, dan dikeluarkan perilaku.

Tentu diimbangi oleh pengalaman dan ilmu yang dipunya. Sama halnya dengan teman. Tatkala membutuhkan orang yang dipercaya haruslah jeli untuk menilai. Mengolah data siapa mereka dengan obsevasi dan analisa perilakunya. 

Mana teman yang cuma diberi haknya. Mana sahabat yang harus dipenuhi haknya. Bukan asal comot sana-sini. Kemudian dijadikan wadah berkisah rinci. Belum lagi yang suka play victim (seolah mereka korban, padahal yang jahat adalah mereka).

Hati-hati musuh dalam selimut. Kadang bukan kita yang tak sadar. Namun, belum cerdas kita menempatkan diri. Keramahan itu bisa berubah jadi penodong yang punya kunci terpenting, sebab tahu aib kita.

Belum lagi mereka yang toxic (beracun) itu membawa hal buruk. Baik secara sadar maupun tidak. Seperti hadis riwayat Bukhori & Muslim yang mengatakan ketika punya teman pandai besi, kita bakal kena bau arangnya.

Sama, kala mendapat teman penjual parfum, kita pasti terciprat wanginya. Karena bersahabat itu yang mengajak dalam taat bukan maksiat. Lillah. Seperjuangan Sesurga. Salimg mengingatkan dan mendukung. Mari semakin baik menempatkan diri.


#15dayswritingchallenge #menulisbebassantuy #tantanganmenulis #day13MBSbatch1 #mufmunmuh #nonfiksi

0 komentar:

Posting Komentar