Rabu, 07 Oktober 2020

CHSG - JUAL BUKU KMO PUBLISHING


CATATAN HATI SEORANG GADIS



Malam itu indah, iya, kan? Dengan bintangnya yang berkelipan. Remang-remang cahaya bulan. Embusan angin perlahan yang menyejukkan. Tetapi bagi beberapa orang malam adalah nestapa. Saat lelah raga disambut oleh lelahnya jiwa.


Saat mata enggan terpejam oleh banyaknya pikiran. Saat masalah seolah enggan pergi dari kehidupan. Di saat seperti ini air mata jadi teman menghabiskan malam. Sepi menjadi selimut menjemput pagi. Maka sunyinya malam adalah siksaan panjang. Kepada siapa keluh hati tersampaikan?


Kamu juga sedang dilanda kegalauan akan hidup? Mungkin kisah dari CATATAN HATI SEORANG GADIS bisa memberimu pelajaran. Dicari adalah tempat mengadu paling aman. Ia tidak akan menghianatimu. Ada banyak hikmah yang tersirat dari setiap bab buku ini. Bisa jadi salah satunya adalah masalahmu.


Besar harapan buku ini berdampak positif bagi kehidupanmu. Catatan-catatan tentang kehidupan.



Insecure, satu kata ini sering menjadi penghalang kita. Kenapa? Karena mambuat kita memblokir kebaikan untuk datang. Belum-beluman sudah merasa nggak yakin. Belum mulai sudah merasa rendah diri. Kamu pernah merasa insecure? Merasa tidak memiliki potensi diri yang patut dibanggakan.

Eits, setiap dari kita adalah istimewa. Dilahirkan dengan keunikan tersendiri. Jangan menilai dirimu dengan orang lain. Namun, nilailah dirimu hari ini dengan dirimu yang kemarin. Kenali dirimu agar kamu bisa bangkit dari rasa insecure. Dapatkan inspirasi tentang hidup dari kisah orang lain.

Mungkin dengan begitu bisa memotivasi kamu untuk bangkit. Kembali menata hidup yang sempat berantakan.



Sebuah buku yang ditulis oleh Asma Nadia ini begitu menyentuh pembacanya. Buku yang menceritakan berbagai kisah beberapa gadis dengan asmaranya yang berujung penyesalan dan keinginan untuk berhijrah bh menjadi gadis yang lebih baik lagi, sebelum menuju gerbang pernikahan.

Buku ini menjelaskan betapa rapuhnya hati wanita, yang sering kali dimanfaatkan oleh laki-laki. Dalam buku ini terdapat kisah wanita yang disakiti, diselingkuhi, depresi, jatuh cinta, ta'aruf dan menikah.

Tak jarang, pembaca bisa menyelami isi cerita agar dapat dijadikan pelajaran berharga bagi para gadis atau laki-laki yang ingin memulai mempunyai hubungan. Buku ini bukan hanya diperuntukan untuk para gadis, tapi juga buat laki-laki dan orang tua.

Dari beberapa bab di atas ada yang tak kalah penting dari bab-bab yang lain, yaitu catatan untuk kedua orang tua agar mengarahkan anak-anaknya ke jalan yang benar, melalui Agama.

Sementara untuk para laki-laki, buku ini bisa jadi bahan renungan sebelum meminang wanita dan mengajaknya untuk membangun rumah tangga.




"Kapan kawin?"

Pertanyaan satu ini sering banget dipertanyakan oleh banyak orang. Makanya agak males ketemu sama orang kayak gini. Kenyataannya pertanyaan ini adalah pertanyaan favorit saat kumpul keluarga atau reuni. Kan jadi males mau ngumpul.

Daripada banyak nanya, kenapa nggak ngasih solusi. Ini kebanyakan kepo, tapi nggak mikirin perasaan yang ditanya, huhu. Kalau mood sudah buruk kayak gini, hati jadi nggak bahagia. Jadi sering menyalahkan keadaan. Bahkan sering kali mempertanyakan takdir yang Tuhan gariskan. Bikin kita jadi kufur nikmat.

Tetap jaga kewarasan ya, teman-teman. Caranya bisa dengan me time dan mencintai diri sendiri. Salah satu cara lainnya adalah dengan membaca buku. Apalagi jika buku yang kamu baca bisa membantu kamu mengatasi rasa yang ada.




Punya pengalaman ditikung orang ketiga? Pasti sakit banget rasanya. Apalagi ditikung pas sayang-sayangnya. Bikin gagal move on, huhu. Kenangannya selalu bikin hati terluka. Seolah kejadiannya baru kemarin. Lukanya tidak mudah sembuh. Gampang sekali untuk kembali berdarah.

Trauma kegagalan bikin kita jadi males untuk menjalin hubungan. Ketakutan akan kegagalan selalu menjadi benteng. Akhirnya menjalani hari tanpa tujuan. Diselimuti dengan ketakutan, enggan untuk membuka diri. Sudah saatnya kamu bangkit. Hidup selalu menawarkan banyak pilihan.

Jangan sampai kamu terkurung dalam kesunyian. Hidup ini indah dengan segala keriuhannya. Nikmati hidupmu. Tak ada yang bisa menolong dirimu untuk bangkit selain dirimu sendiri. Kamu nggak sendirian. Masih banyak orang memiliki keresahan yang sama seperti kamu. Yuk, jadikan kisah orang lain sebagai pencerah hidupmu.





Mulutmu harimaumu. Jempolmu harimaumu. Di dunia nyata, pepatah mulutmu harimaumu sering didapati. Mereka yang mulutnya lemes. Ngomong nggak disaring. Nggak memikirkan perasaan lawan bicara. Di dunia maya, pepatah jempolmu harimaumu juga sering terjadi. Jari-jari yang dengan mudahnya menjatuhkan dakwaan.

Mudah sekali berkomentar atas hidup orang lain. Tidak memperhatikan aturan bagaimana menegur dan menyapa di dunia maya. Kamu pernah mengalami ini? Membuat harimu menjadi buruk hanya karena perkataan ataupun komentar orang lain.

Merasa tidak nyaman memang manusiawi. Namun, jangan terlalu lama di zona tersebut. Carilah cara untuk bangkit. Temukan hal yang bisa membuat kamu kembali bersemangat. Kamu nggak sendirian. Masih banyak orang memiliki keresahan yang sama seperti kamu. Yuk, jadikan kisah orang lain sebagai pencerah hidupmu.




Cinta tak berbalas? Jangan ditanya bagaimana sakitnya. Kamu pernah mengalami ini? Pasti berat banget, ya. Memendam perasaan pada orang yang tidak menganggap keberadaan kita. Lebih sakit lagi ketika ia memilih orang lain, huhu.

Rasanya pengen ngilang aja dari dunia. Merasa insecure dan rendah diri. Apakah aku sehina ini untuk dicintai? Apakah aku memang tak pantas untuk didampingi? Beragam ketakutan muncul di benak. Merajai pikiran dan terus terulang.

Bersedih boleh saja. Menangis juga hal wajar. Luapkan itu semua. Lampiaskan perasaanmu. Tapi setelah itu bangkitlah. Masih ada langit biru untuk dilihat. Hari esok selalu menjanjikan masa depan yang lebih baik. Yakini dan jadikan pengharapan.




Mendapat amanah yang tidak ternilai dari Allah merupakan suatu kehormatan bagi sepasang suami istri. Ya, hadirnya buah hati merupakan satu amanah yang harus kita jaga dan didik dengan baik sesuai dengan aturan agama, sesuai dengan Al-Quran dan sunnah.

Mendidik anak laki-laki dan anak perempuan amatlah beda, mendidik anak perempuan ternyata cenderung lebih diperhatikan, khususnya dalam agama Islam. Anak perempuan bisa menjadi penolong bahkan bisa menjadi penyebab seorang ayah masuk ke dalam api neraka, Naudzubillah.
"Barang siapa diuji dengan sesuatu dari anak-anak perempuannya, lalu dia berbuat baik kepada mereka, kelak mereka akan menjadi penghalang dari api neraka." (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Anak perempuan juga memiliki keutamaan yang berbeda dari anak laki-laki. Karena dari rahim seorang perempuan akan lahir generasi penerus bangsa yang cerdas. Seorang perempuan juga memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan moral dan akhlak terpuji pada anak-anaknya.

Bila seorang perempuan dididik dengan menanamkan nilai Islam, insyaAllah ia akan menjadi penolong orang tuanya di akhirat. Itulah mengapa, mendidik anak perempuan akan lebih menantang. Terkadang memiliki anak gadis itu membuat kita ketar-ketir, cemas berlebihan bahkan orang tua dibuat galau hanya karena anak gadisnya belum juga sampai rumah.

Mudah saja, sih dengan melakukan pendekatan dengan anak-anak gadis kita maka semua cemas dan khawatir berlebihan yang kita rasakan tidak akan ada artinya. Berikan kepercayaan kepada mereka dengan batasan batasan yang jelas.

Tidak ada salahnya kita memberikan sebuah hadiah. Buku misalnya, Seperti buku Catatan Hati Seorang Gadis yang didalamnya terdapat pelajaran-pelajaran penting yang ditulis oleh Bunda Asma Nadia.




Jangan Samakan Anak Zaman Sekarang

Sampai detik ini, masih ada segelintir orang yang menganggap anak-anak sama seperti pada zamannya. Harus begini, harus begitu. Memang, selama itu untuk kebaikan anak sangat diperbolehkan. Karena itu juga sudah menjadi tugas orang tua, yaitu untuk mengarahkan dan membimbing anak.

Sayangnya, beberapa di antara mereka justru kurang tepat dalam memahami kata mengarahkan dan membimbing. Kebanyakan hanya mau menuntut, tapi nggak mau terlibat lebih jauh. Ada beberapa anggapan yang justru menjerumuskan anak ke hal-hal yang tidak baik.

Contoh,
Nggak apa-apa anak pacaran, yang penting nggak macam-macam.

Salah?
Sebenernya memang kurang tepat juga, karena tentu lebih baik jika anak fokus dengan cita-cita.

Trus gimana, kalau anak tetap pacaran?
Ya, di sinilah peran orang tua dipertanyakan.
Jangan hanya melarang tanpa tindakan, ada kemungkinan besar anak akan melanggar.

Biasalah orang-orang kita mah, semakin dilarang maka akan semakin getol untuk melanggarnya. Bukan salah peraturan, mungkin kurang perhatian dan sosialisai saja.

Sekali lagi, yang harus dievaluasi terlebih dahulu adalah orang tua, seberapa jauh dia bisa “masuk” ke dalam kehidupan anak.

Coba deh baca buku “CATATAN HATI SEORANG GADIS”
Buku ini berisi curhatan para gadis yang TERJEBAK dengan kata CINTA, dan beberapa di antara mereka masih ada yang usia REMAJA.

Siapkan mental, karena buku ini bisa membuatmu TERDIAM beribu kata.

Ternyata, cinta bisa begitu memabukkan sampai membuat perempuan rela melakukan segalanya untuk sang kekasih. Tak hanya menyerahkan seluruh harta, tapi juga “MAHKOTA” yang paling berharga.

Efeknya benar-benar sampai hati, karena buku keren ini ditulis oleh Bunda ASMA NADIA.

Kita pernah muda, pasti mengerti tentang bagaimana gejolak cinta bisa memengaruhi manusia sampai begitu jauh. Tapi mungkin kita belum tau tentang cara untuk menyampaikannya kepada anak.

Nah, buku ini bisa dijadikan PENGALAMAN, PELAJARAN, PEMAHAMAN, dan JALAN KELUAR untuk mendidik anak gadis.




Anak zaman sekarang tidak bisa hidup jika tidak bermedia sosial.

Disadari atau tidak jejaring sosial dunia maya memiliki dua dampak, dampak positif dan negatif yang tidak kita sadari. Adapun dampak negatif penggunaan dunia maya adalah:

• Kurangnya sosialisasi dengan dengan orang sekitar. Ini disebabkan karena pengguna sosial media menjadi malas belajar berkomunikasi secara nyata.

Hal ini memang benar sekali, karena sebagian besar mempunyai teman yang sangat aktif di sosial media, dia selalu memposting apa saja yang sedang dia kerjakan, namun keadaan yang berbeda 180 derajat jika bertemu secara nyata.

• Berkurangnya privasi pribadi. Dalam sosial media kita bebas menuliskan dan men-share apa saja, Sering kali tanpa sadar kita mempublish hal yang seharusnya tidak perlu disampaikan ke lingkup sosial.

• Situs sosial media akan membuat seseorang lebih mementingkan diri sendiri. Mereka menjadi tidak sadar akan lingkungan sekitar mereka, karena kebanyakan menghabiskan waktu di depan ponsel

Selain itu anak-anak masa kini menjadikan dunia maya sebagai ajang mencari pasangan, jangan sampai salah kaprah.

Sebagai orang tua yang memiliki anak beranjak dewasa, patutlah kita mendidik anak dengan sebaik-baiknya. Barikan bahan bacaan yang berbobot agar anak-anak sejenak melupakan gemerlapnya dunia maya.

Catatan Hati seorang gadis yang ditulis oleh Bunda Asma Nadia kiranya merupakan salah satu yang cocok untuk dijadikan bahan bacaan untuk anak-anak remaja kita.





Anak Jatuh Cinta, Gimana?

Cinta adalah sebuah perasaan yang tidak bisa dipastikan kapan datangnya atau dengan siapa. Tapi gimana kalau perasaan itu muncul dalam diri anak?

Memang, mungkin yang dirasakan bukan cinta yang sesungguhnya. Tapi namanya juga anak-anak, mana mau tau itu cinta atau apaan. Trus gimana cara menangani dengan cepat?

1. Jangan panik
Segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik, begitu juga dengan sikap Mama. Jika orang tuanya panik dengan berlebihan, nanti yang ada anak malah takut dan tidak mau terbuka

2. Jadilah pendengar yang baik
Menjadi pendengar yang baik sangat penting untuk dimiliki seorang ibu. Saat anak bercerita tentang perasaan cintanya, jangan terburu-buru dipotong. Kumpulkan informasi sebanyak-banyaknya, agar Mama bisa memberikan saran yang tepat

3. Berikan pengertian sesuai usia
Agar anak bisa menerima masukan, maka berikan pengertian sesuai usia mereka. Bunda harus pintar memilah kata agar anak mampu menerima

4. Jelaskan batasan
Menjelaskan batasan antara perempuan dan laki-laki seharsusnya sudah dilakukan sejak dini. Tapi jika anak sedang jatuh cinta, maka tidak ada salahnya untuk mengulanginya lagi.

Jangan sampai anak-anak terjerumus pada cinta yang salah. Seperti yang ada di dalam buku “CATATAN HATI SEORANG GADIS”.

Buku ini WAJIB dibaca oleh para Mama, terutama yang memiliki anak perempuan. Karena buku ini berisi tentang kisah-kisah anak gadis yang terjebak dalam lingkaran cinta yang salah. Cinta yang belum sepatutnya tumbuh.
:pushpin:Mahkota Terenggut



Mengapa anak disebut amanah? Karena Allah menitipkan anak-anak kita supaya kita rawat dan didik dengan baik.

Karenanya, kita wajib memberikan teladan yang baik bagi mereka juga mengenalkan sebaik-baik teladan di Muka bumi ini yakni Rasulullah Saw. karena Rasul merupakan teladan yang baik sesuai dengan Firman Allah dalam surat Al Ahjab ayat 21 yang artinya, “Sungguh telah ada pada (diri) Rasulullah itu teladan yang baik bagimu.”

Untuk itu, agar anak-anak generasi penerus kita menjadi anak yang berakhlak mulia maka kita patut memberikan pemahaman bahwa Akhlak Rasul lah yang harus kita contoh.

Rasulullah yang wajib kita jadikan idola dan teladan dalam berbagai aspek kehidupan.

Beliau memiliki banyak peran dalam kehidupan, sebagai tokoh spiritual, sebagai guru, sebagai ayah yang baik, sebagai panglima perang sebagai kepala negara dan banyak hal terpuji lainnya yang dimiliki oleh Beliau.

Mendidik anak terlebih anak perempuan merupakan sebuah amanah yang lumayan berat. Kita diamanahi untuk membimbing mereka hingga kelak mengantarkannya ke gerbang pernikahan.

Namun, mendidik anak perempuan itu tidak begitu sulit bagaimana kita menyampaikan semua arahan dan apa yang ingin kita sampaikan. Hal itu bisa kita sampaikan dengan memberikan arahan melalui media baca yang bisa dijadikan teladan.




Anak dan Media Sosial

Media sosial kini tak hanya digunakan oleh orang-orang dewasa, bahkan anak-anak pun sudah banyak yang memilikinya sendiri. Jangankan anak artis, orang-orang biasa saja sudah banyak yang menggunakannya.

Malah terkadang, orang tuanya nggak punya, tapi anak-anaknya malah punya. Memang, penggunaannya bisa membawa dampak negatif, kalau mendapat pendampingan dan arahan yang benar.

Ingat, pendampingan. Jadi orang tua hukumnya wajib untuk mendampingi anak dalam memanfaatkan media sosial. Karena tidak bisa mengawasi anak selama 24 jam, setidaknya berikan mereka pemahaman tentang media sosial. Seperti :

1. Mengunggah foto atau video
Saat ini, mayoritas anak senang mengekspresikan diri di depan kamera, baik dalam bentuk foto maupun video. Selain memberikan batasan yang jelas tentang hal-hal yang boleh diunggah, sebaiknya Bunda juga memberitau mengenai risikonya

2. Tanggapan atau komentar
Bagaimana pun masih ada sebagian otak anak yang belum berkembang secara sempurna, yaitu bagian pengambilan keputusan. Oleh karena itu, jangan pernah lelah untuk mengingatkan anak agar senantiasa berhati-hati dalam memberi tanggapan atau komentar orang

3. Side effect
Selain menjalin pertemanan, media sosial juga bisa menghancurkannya. Hal ini dikarenakan menjalin hubungan yang baik antara dunia nyata dan media sosial jelas berbeda.

4. Data diri pengguna media sosial
Media sosial merupakan sebuah wadah, di mana anak akan bertemu dengan banyak orang. Mungkin sebagian besar dari orang-orang tersebut malah belum pernah mereka temui di dunia nyata. Oleh karena itu, tak jarang orang berlomba-lomba untuk menampilkan sisi terbaik.

Hal ini perlu dijelaskan pada anak, karena tidak sedikit kasus penculikan dan pelecehan seksual yang dimulai dari media sosial. Coba deh, baca buku “CATATAN HATI SEORANG GADIS”. Di dalam buku ini, Bunda ASMA NADIA menyampaikan fakta-fakta tentang anak gadis yang terjerat pada ungkapan CINTA yang SALAH.

Bahkan, tak sedikit dari mereka yang sampai rela menyerahkan “MAHKOTA”nya kepada seseorang yang konon dicintainya. Jangan menganggap hal ini TABU, Bund. Karena hal ini sudah banyak gadis yang menjadi korbannya.




Pola Asuh untuk Anak Remaja, Bagaimana?

Memiliki anak yang mulai beranjak remaja menjadi tantangan tersendiri bagi orang tua. Pasalnya, pola asuh yang diterapkan jelas sudah berbeda. Mereka bukan anak kecil lagi yang mau untuk ditimang-timang dan disayang-sayang.

Sebaliknya, masa remaja adalah masa di mana perubahan besar terjadi dalam diri seorang anak. Atau bisa disebut juga masa transisi, dari anak-anak menuju dewasa. Itulah kenapa, tak jarang membuat bingung, tak hanya bagi orang tua, tapi juga anak sendiri.

Berikut adalah beberapa cara untuk menerapkan pola asuh yang tepat untuk anak remaja:

1. Tetapkan ekspetasi yang masuk akal
Tak jarang, orang tua menetapkan ekspetasi yang terlalu tinggi, sampai anak merasa kuwalahan untuk berusaha mewujudkannya. Bund, boleh berharap yang terbaik untuk anak, tapi pakailah akal dan logika. Ingat, kepercayaan diri anak akan semakin meningkat, saat dia berhasil mencapai sesuatu

2. Tetapkan aturan dan konsekuensi
Mendisiplinkan anak adalah tentang bagaimana cara orang tua untuk mengajarinya, bukan menghukum atau mengekangnya. Daripada marah-marah menghabiskan energi, diskusikan dengan anak mengenai aturan dan konsekuensinya.

3. Berikan contoh yang positif
Anak remaja belajar bagaimana berperilaku dengan memerhatikan tingkah polah orang tuanya. So, berikan contoh positif yang pantas untuk mereka ikuti

4. Berikan cinta kasih dan perhatian
Semakin anak beranjak remaja, mereka memang akan lebih mandiri, tidak lagi terlalu bergantung dengan orang tuanya. Tapi justru inilah waktu di mana anak membutuhkan cinta kasih dan perhatian yang lebih besar. Tunjukkan bahwa kita peduli dan akan selalu sayang dengan mereka.

Jangan sampai anak mencari cinta itu di tempat lain, misalnya kepada teman lawan jenis atau pacar. Ini cukup rawan, mengingat anak masih belum terlalu paham tentang arti cinta yang sebenarnya. Jangan sampai mereka dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab yang mengatasnamakan cinta.

Ini kisah nyata, lho. Udah banyak buktinya.

Coba baca deh, buku “CATATAN HATI SEORANG GADIS” karya Bunda ASMA NADIA. Buku ini berisi CURHATAN para anak gadis yang terjebak pada cinta yang salah, sampai merelakan “MAHKOTA”nya. Jangan heran, kalau kamu juga bakal terdiam mengetahui kisah-kisah di balik CINTA SALAH tersebut.



Saat ini, taaruf menjadi trending di kalangan masyarakat, sayangnya banyak yang salah kaprah dengan pengertian Taaruf. Daripada salah langkah, penting bagi Anda mencari informasi yang lengkap dan detil tentang apa itu ta’aruf dan bagaimana proses ta’aruf yang sesuai dengan tuntunan Islam.

Menurut Ustadz Ammi Nur Baits, sebagaimana dikutip dari laman Konsultasi Syariah, taaruf secara bahasa berasal dari kata ta’arafa – yata’arafu, yang artinya saling mengenal. Kata ini ada dalam al-Quran, tepatnya di surat al-Hujurat berikut ini:

“Hai manusia sesungguhnya kami telah menciptakan kalian dari seorang pria dan seorang wanita, lalu menjadikan kalian berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling mengenal.” (QS. al-Hujurat: 13).

Diambil dari makna bahasa di atas, taaruf antara lelaki dan wanita yang hendak menikah, berarti saling kenalan sebelum menuju jenjang pernikahan. Taaruf ada tatacaranya, Jangan sampai menyimpulkan dan menyamarkan sesuatu yang salah dengan nama taaruf. Sudah selayaknya seseorang yang hendak bertaaruf didampingi.

Dalam praktinya taaruf seringkali mengalami lika-liku dan jatuh bangun, seperti halnya yang Bunda Asma Nadia Tulis dalam catatan hati seorang gadis. Dalam salah satu babnya terdapat tentang Jatuh Bangun Taaruf.



Membebaskan anak untuk bersosialisasi dengan lingkungan sosial adalah salah satu cara untuk mendidik anak remaja kita. Dengan bersosialisasi dengan lingkungan anak akan belajar hal baru, melatih sikap kepemimpinan, dan cara mengambil keputusan yang tepat ketika mereka terkena masalah. Anak pun akan lebih mandiri.

Peran orang tua amatlah penting, tetapi jangan selalu mengarahkan anak untuk mengikutinya kemauan Anda. Biarkan anak untuk mencoba sesuatu atau memutuskan sesuatu untuk dirinya sendiri.

Beri mereka kepercayaan dan tanggung jawab agar mereka bisa lebih mandiri dan tidak selalu bergantung pada Anda.

Hal ini sangat bermanfaat bagi anak ketika sudah dewasa. Selain memberikan kepercayaan dan tanggung jawab ini, beri juga rambu-rambu yang tidak boleh dilewati si anak.

Misalnya mereka boleh pergi bersama teman untuk bermain sampai malam, tapi Anda juga harus memberikan tanggung jawab pada anak untuk pulang tepat waktu.

Bagaimana jika anak kita sudah mulai jatuh cinta? Tentunya cinta adalah hal fitrah, akan tetapi hati-hati hal itu dapat menjerumuskan, terutama untuk anak-anak gadis kita.

Pergaulan terlalu bebas tidak jarang membuat anak-anak gadis kehilangan kehormatan. Naudzubillah.

Beri didikan sesuai dengan tuntunan Al Quran dan sunnah. Bicara soal itu, ada Catatan Hati Seorang Gadis yang ditulis Oleh Asma Nadia. Isinya bener-bener bisa dijadikan pelajaran untuk anak-anak kita agar senantiasa menjaga kehormatan diri dan menjauh dari dosa besar.



Bijak Dampingi Remaja di Masa Sulitnya

Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak menuju kedewasaan. Masa ini merupakan masa pencarian jati diri, masa di mana anak mencoba untuk mencari kenyamanan yang sesuai dengan hati mereka. Sayang, dunia remaja dipenuhi dengan polemik yang mengharuskan orang tua mau tidak mau mengubah pola asuh. Penyesuaian ini perlu dilakukan, karena karakter anak yang mulai berubah.

Jika tetap ingin memaksakan diri, maka jangan heran jika anak malah berada di luar jangkauan. Hal ini bukan isapan jempol semata, sudah banyak buktinya. Anak di luar berperilaku tidak pantas, tapi orang tua di rumah malah tidak tau. Lantas, apa yang harus dilakukan orang tua untuk mendampingi anak remaja?

1. Dengarkan
Hal utama saat mendampingi anak remaja adalah kemampuan untuk mendengarkan. Meskipun hal yang diceritakan anak sepele, seperti soal jerawat, tetap tunjukkan bahwa kita peduli.

Hal ini akan membuat anak merasa dihargai dan tidak segan untuk terbuka dengan orang tuanya

2. Berempati
Cara paling mudah untuk memahami perasaan anak adalah dengan menempatkan diri pada posisi yang sama. Berempatilah dengan apa yang anak alami, tunjukkan perhatian kita

3. Katakan kamu tidak sendiri
Selalu katakan pada anak bahwa kamu tidak sendirian. Setiap remaja pasti pernah mengalami masa di mana ada saja orang-orang yang berusaha untuk menjatuhkan harga diri atau kepercayaan diri.

4. Jangan biarkan anak menyakiti diri sendiri
Tidak sedikit anak remaja yang merasa minder dan tidak bisa menerima kekurangan diri, sehingga tak jarang, mereka menyakiti diri sendiri. Berusahalah untuk membesarkan hati mereka, agar tidak menyakiti diri sendiri.

Apalagi kalau udah menyangkut perasaannya kepada lawan jenis. Berhati-hatilah, karena tidak sedikit anak gadis yang TERJEBAK pada cinta yang salah. Nggak percaya? Coba deh beli buku "CATATAN HATI SEORANG GADIS".

Buku ini berisi tentang curhatan anak gadis tentang perjalanannya mengarungi cinta dengan pemahaman yang salah. Bahkan, sampai merelakan mahkotanya untuk orang tidak bertanggung jawab. Jangan kaget, Karena isinya jauh di luar ruangan ekspetasi kita.





Hal apa yang akan dilihat dari seorang gadis, menurut sudut pandang laki-laki?

Karena ada pepatah yang mengatakan, Wanita dilihat dari masa lalunya, sementara laki-laki dilihat dari masa depannya. Tentu saja ini nggak adil, tapi itulah kenyataannya bahwa laki-laki akan melihat track record masa lalu wanita yang akan dipilih untuk jadi istrinya atau calon ibu bagi anak-anaknya.

Namun di sisi lain kaum wanita berpendapat berbeda, justru masa depan laki-laki lah yang perlu dipertimbangkan untuk menerima pinangan. Apakah dia bisa menafkahi, karena tanggungjawabnya yang besar? Untuk itulah Bunda Asma Nadia menuliskannya dalam sebuah buku yang berjudul Catatan Hati Seorang Gadis, di mana buku ini menceritakan kisah-kisah tentang pergaulan masa kini, mulai dari pacaran, perselingkuhan, harapan palsu, depresi, jatuh cinta, taaruf, menikah, frustasi, dan masih banyak lagi.

Semuanya dikemas dalam satu buku yang didalamnya terdiri dari sembilan bab. Namun ada satu catatan yang menarik, buku ini tidak hanya diperuntukkan untuk gadis saja, akan tetapi juga untuk orangtua, agar mereka dapat mendidik dan mengarahkan anak-anaknya ke jalan yang lurus dan benar.

Tidak itu saja, untuk laki-laki yang ingin meminang gadisnya hendaknya bisa merenung sejenak, "Bukankah masa lalu yang mungkin penuh masalah tak seharusnya menjadi penghalang meraih surga? Catatan Hati Seorang Gadis ini menampung beragam kisah gadis-gadis, tentang manis dan pahit yang berpadu mewarnai hari-hari sebekum memasuki gerbang pernikahan.

Karena banyaknya keraguan, bisakah calon suaminya nanti memaafkan dan menerima sang gadis apa adanya, tentunya termasuk peristiwa tragis yang mungkin pernah dialaminya?



0 komentar:

Posting Komentar