Rabu, 18 November 2020

Senandika - Mimpi

 ðŸ“¬ Apa Pantas Kamu Bermimpi? 

Teruntuk aku yang berangan, dari aku yang bermimpi:

Kamu adalah jenis tipikal manusia penuh harapan. Tentunya dengan kesesuaian sanggup mengupayakan. Berbagai impian kamu rajut. Entah di antara kertas atau bahkan sekadar di pikiran belaka.

Ratusan insecure menghinggap. Ia bermunculan seakan menelantarkan usahamu. Terasa diri sia-sia. Mimpi yang terangkum jadi retak. Kamu jatuh terduduk dan bergeming di pojokan.

Kemudian satu suara berkelakar, "Memang pantas kamu bermimpi?" ke dalam nalar. Rasanya ingin berteriak, tetapi tercekat. Kacau benteng semangat yang telah kamu buat.

Dadamu gusar, rambutmu awut-awutan, dan tatapanmu jadi kosong belaka. Menetapkan muram durja. Tak pantas berada, tak mampu mengejar, yang ada cuma omongan.

Matamu memejam sejenak. Ingin menyingkirkan ribuan kegilaan yang memenuhi otak. Bibirmu berujar, "Apa aku salah punya banyak mimpi?" di hadapanku. Aku yang lain berjongkok mengawasimu.

"Tidak ada yang salah untuk jadi pemimpi. Terkadang jalan berbeda mesti kita lewati. Itu yang membuat kita berbeda dari yang lain. Kamu pasti bisa dan aku yakin. Jadilah dirimu sendiri dengan ciri khas tersendiri. Di jalur yang telah kamu pilih," jelasku menepuk pelan pundakmu dalam mimpi.

Kamu terbangun dan mulai merajut impian yang sempat tersendat. Aku tersenyum menanti keberkahan yang hadir dalam proses yang kamu lakukan, wahai diriku.

Bumi Allah, 15 Oktober 2020 


#15dayswritingchallenge #menulisbebassantuy #tantanganmenulis #day1MBSbatch1 #mufmunmuh #senandika #pictbygoogle #pictbyunsplash

0 komentar:

Posting Komentar