Rabu, 18 November 2020

Monolog - Esensi

ESENSI

Oleh: M3

Berjuta kisah terlentang dari ujung A hingga ujung Z, bahkan lebih. Beberapa sering dibandingkan. Tak ayal manusia suka berlomba-lomba siapa paling parah penderitaannya. Entah secara sadar, setengah sadar, atau bahkan tidak sama sekali.

"Kalau aku mah lebih parah!" ucapmu membara.

"Ya ampun! Ceritamu lebih parah, ya, dari aku," sanggah seseorang yang lain.

Sebenarnya kita ini sedang apa? Kebutuhan apa yang ingin dicapai kala bercerita? Mengapa masih membandingkan? Kenapa masih merasa cerita kita ini adalah kompetisi?

Aku paham kita semua punya cerita dengan —walau ada kesamaan— rangkaian peristiwa detail yang berbeda. Namun, bukan berarti derita kita ini dibangga-banggakan keparah-annya. Seakan seluruh dunia tak adil, sehingga menutup segala nikmat yang telah diberikan-Nya.

Self-awareness. Kita butuh menyadari dan menerima diri sendiri. Ini hidup kita. Ini ujian kita. Ini teguran bagi kita. Marilah kita meraba diri. Cerita kepada manusia yang dipercaya boleh-boleh saja sebagai self-care. Bentuk perawatan diri secara mental. 

Itulah mengapa manusia dibekali akal untuk merenung. Guna meraih esensi dari setiap kejadian dalam hidupnya. Menginginkan kesakitan yang sama untuk orang lain atau memahami betapa sakitnya hal tersebut. Akhirnya memilih mencegah memberikan luka yang sama.

Karena sejatinya, kita memaknai kehidupan di tengah perjalanan ini sesuai dengan perspektif yang 'mau' kita pakai. Rasa sakit dengan segala emosi negatif yang terpendam itu mau kita atasi atau malah dipupuk hingga jadi bom waktu? Maknai kehidupan kita untuk meraih diri kita yang terkuat.

Sebab bunuh diri itu bukan karena 'hanya' tak boleh menyakiti diri sendiri. Namun, sanggup-kah kita menahan perihnya balasan di akhir sana? Sepercaya diri apa kita sampai ingin memutuskan bunuh diri? Maka dari itu, inilah kesempatan kita agar menjadi individu yang lebih baik lagi dari diri kita yang kemarin. 


#15dayswritingchallenge #menulisbebassantuy #tantanganmenulis #day5MBSbatch1 #mufmunmuh #monolog #pictbygoogle #pictbyunsplash

0 komentar:

Posting Komentar