Minggu, 22 November 2020

Monolog - Sejatinya

SEJATINYA

Oleh: M3

Kita ini lemah. Sangat lemah. Bandingkan saja dengan semut. Ditiup menjauh, tak mati. Cicak jatuh, malah lari. Sedangkan yang lain, barusan lahir sudah beranjak berdiri. Kita? Lahir cuma menangis dan bergerak tanpa mobilitas.

Sungguh kacau kalau racun ujub dan sombong kita minum. Lalu menyatu dalam hati. Naudzubillah. Kita sudah lemah, tetapi sok cerdas di hadapan Sang Kuasa? Apa kau tak tahu malu, wahai diri?

Ketika sakit, seluruh tubuh rasanya rapuh. Entah fisik maupun psikis. Pertolongan cuma bisa kita minta kepada-Nya. Kapan lintasan sadar diamati oleh nurani? Terima bahwa kita lemah, rendahkan diri, ikhtiar semaksimal mungkin, dan mohon luas-luasnya.

Tiada daya upaya melainkan kekuatan dan pertolongan dari-Nya. Sejatinya kita ini sangat lemah. Lantas apa tidak hina, bila kita mengagungkan yang hanya titipan ini? Baik nyawa, tubuh, keluarga, kerabat dan harta benda. Kemudian mencaci apa yang sudah kita dapat dengan mengesampingkan rasa syukur. Naudzubillah 


#15dayswritingchallenge #menulisbebassantuy #tantanganmenulis #day9MBSbatch1 #mufmunmuh #monolog #pictbygoogle #pictbyunsplash

0 komentar:

Posting Komentar